Jumat, 02 November 2012



Sesion 1
Bertekad Mencapai Sukses

1.      Sukses: apakah orang kristiani dipanggil untuk menjadi sukses. Jawabannya  antara ya dan tidak. Baca misalnya Lukas 9:25. Namun Yesus juga ingin kita sukses. Ingat tentang talenta yang dikembangkan. Seorang teolog mengatakan (Pater Y. Congar, OP) ”Kabar Injil adalah juga untuk sukses duniawi pula”. Protestan sangat yakin dengan kesuksesan. Maka dikembangkan teologi berkat, lebih dari teologi salib.
2.      Apa itu sukses:
a.       Bila kita berhasil mencapai tujuan: misalnya seorang siswa, insinyur, pedagang. Tujuan itu entahkan bersiat materi atau non materi
b.      Tujuan Kristiani: Persatuan yang sempurna dengan Kristus. (Kol 3:9-11; Ef 4:13; Gal 2:20P
c.       Bersatu dengan Kristus: kalau ciri-ciri Kristus semakin berwujud dalam diri kita. Dalam dunia tetapi tidak dari dunia ini; serta salib dan kebangkitan
3.      Dalam dunia tetapi tidak dari dunia ini
a.       Berpola pada Kristus: di dunia tetapi tidak dalam dunia ini. Hidup dan berkarya selama 30 tahun namun tetap mengutamakan Bapa (Yoh 4:34)
b.      Memasrahkan diri kepada Allah, sekaligus mencurahkan segala  tenaga demi pelaksanaan tugas kita masing-masing di dalam dunia ini
4.      Panggilan Allah – di dalam Dunia – dalam rangka hidup sukses sebagai orang Kristen
a.       Tidak mencari kenikmatan dan keuntungan bagi diri sendiri saja (penyerahan diri)
b.      Caranya: tidak hanya rajin berdoa tetapi  kita perlu juga mengembangkan bakat-bakat kita; kita juga perlu melakukan apa yang menjadi kewajiban-kewajiban kita
c.       Contoh: seorang dokter dikatakan sukses bukan hanya karena ia menjadi kaya (materi) teapi karena ia bisa menyembuhkan orang atau berhasil membantu orang sakit (non materi)
5.      Rahmat Allah dan Usaha kita
a.       Kita tidak sombong bahwa kesuksesan adalah usaha kita semata-mata. Bahkan Roh Kudus (rahmat Allah) yang lebih dahulu membuat kita menjadi sukses. Ingat para rasul.
b.      Ignatius Loyola: ”Bekerjalah seakan-akan seluruh hasil tergantung hanya dari usahamu sendiri saja – dan sekaligus percayalah engan sepenuh-penuhnya kepada Allah, seakan-akan seluruh hasil mellu tergantung dari Allah saja.”
6.      Salib dan kebangkitan
a.       Telogi ini tidak dipisahkan: melalui salib menuju kebangkitan mulia. Berakit-rakit ke hul, berenang ke tepian
b.      Salib dalam hidup kita tidak melulu berwujud kesulitan dan  penderitaan yang kita alami, tetapi juga kelemahan yang kita miliki dan juga dosa-dosa kita. Inilah yang membedakan kita dengan Kristus.
c.       Kristus disalibkan bukan karena Ia malas mengajar atau karena Ia bersalah, melainkan karena Ia mencurahkan segala tenaganya dalam tugas pelayananNya.
d.      Kesuksesan kita adalah daya tahan dalam kesulitan serta penderitaan dan perjuangan kita untuk mengatasi berbagai macam kelemahan yang kita miliki
7.      Bertanggungjawab atas sukses
a.       Kita adalah orang sukses namun kita perk bertanggungjawab atas sukses ini
b.      Kita menyadari diri sebagai pembantu-pembantu Allah (bdk. Maria: Aku ini hamba Tuhan ....)
                                                  i.      Melanjutkan karya penciptaan dan meneruskan karya penebusan Kristus
                                                ii.      Memberi yang terbaik
                                              iii.      Mengerahkan segala daya dan upaya (bakat dan kemampuan)
c.       Dunia  (komunitas, lembaga, biara) diserahkan kepada tanggungjawab kita
d.      Kita diperhatikan oleh umat dan juga oleh orang non kristen
8.      Bagaimana mencapai sukses
a.       Tindakan yang nyata (Mat 7:21)
                                                  i.      ”Perbuatan yang baik itu bukannya perbuatan yang hanya dilaksanakan dengan kemauan yang baik tanpa meminjau hasilnya. Perbuatan yang baik ialah perbuatan yang dikerjakan  sesuai dengan  kehendak Pencipta.” (Roman Guardini)
                                                ii.      Boarawan dipanggil untuk menjadi orang menampilkan wajah dan hidup Yesus
b.      Keahlian, kepandaian dan kompetensi
                                                  i.      The right man on the right place
                                                ii.      Di dalam melaksanakan tugas yang semulia ini adalah mutlak perlu bahwa  putra-putri kami cakap dalam bidang profesinya masing-masing, serta melaksanakan jabatan mereka dengan cara-cara yang paling efektif (MM, no. 241)
                                              iii.      Sukses tidaklah mungkin tanpa keahlian
c.       Melihat keseluruhan Tugas
                                                  i.      Kita tidak boleh hanya focus hanya pada satu bidang saja tanpa memperhatikan keseluruhan (kita ada kecedrungan seperti itu)
                                                ii.      Contoh Petani jagung. Ia tidak hanya memperhatikan kesuksesan dirinya saja tetapi juga harus memperhatikan kesuksesan orang lain juga
                                              iii.      Mengandaikan hidup yang seimbang, baik sebagai biarawan maupun tidak
d.      Hasil yang baik hanya dicapai dengan Bekerjasama
                                                  i.      Manusia adalah mahkluk social di mana saja ia selalu hidup bersama orang lain
                                                ii.      Dibutuhkan sikap menghargai dan menghormati orang lain dalam semangat gotong royong dan juga bhineka tunggal ika
                                              iii.      Kita diselamatkan bukan sendiri-sendiri melainkan sebagai anggota jmeaat, biara atau komunitas
e.       Usaha Kita dalam Kristus
                                                  i.      Yakin bahwa tanpa Kristus usaha kita akan menjadi mandul dan kehilangan arah
                                                ii.      Semakin kita ”menghampakan diri” semakin Roh Kudus dpat menyelami kita danbekerja dalam diri kita. Selalu ada ruang untuk Kristus
f.       Sanggup Menghadapi Kegagalan
                                                  i.      Hidup tidak selalu berhasil, walaupun kita tidak pernah menghendaki untuk menjadi orang yang gagal
                                                ii.      Hidup itu selalu ada salib: salah paham, diskomunikasi, problem dengan atasan, kekecewaan, fitnah dll
                                              iii.      Tidak mudah menyerah bila menghadapi berbagai macam kesulitan dan hambatan
g.      Perlu Keberanian
                                                  i.      Keberanian dalam nama Yesus: ”datang bukan membawa damai melainkan membawa pedang” (Mat 10:34)
                                                ii.      Berhasil tidaknya suatu usaha tidak dapat dipastikan sebelum segala usaha telah dicoba (contoh Thomas Alfa Edison)






1 komentar:

  1. Mantab! Mana brud katanya memberi komentar tulisanku. Kok tidak ada komentar darimu.

    BalasHapus